E-commerce adalah: Pengertian dan Contoh E-commerce | www.depokwebsite.com
E-commerce adalah:
Pengertian dan Contoh E-commerce
Daftar Isi
·
Pengertian E-commerce
Menurut Para Ahli
·
Jenis-jenis E-commerce
·
Contoh E-commerce
·
Perbedaan E-commerce dengan Marketplace
Beberapa tahun belakangan, perdagangan secara online dengan
penerapan e-commerce adalah hal
yang lebih digemari masyarakat. Tren perdagangan bergeser dari yang tadinya
dilakukan secara konvensional dengan bertatap muka langsung antara pembeli dan
penjual, menjadi secara digital alias online.
Konsep perdagangan secara online yang diusung e-commerce adalah suatu
konsep yang memungkinkan penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara langsung.
Bahkan, proses perdagangan lintas kota sampai lintas pulau pun bisa dilakukan
dengan mudah. Hal ini merupakan salah satu dampak positif dari perkembangan
teknologi yang dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku bisnis. Bagusnya lagi,
masyarakat menyambut tren perdagangan ini dengan tanggapan yang positif.
Pembahasan mengenai jenis-jenis e-commerce dan contoh e-commerce akan
dibahas dengan lengkap kali ini.
E-commerce adalah
E-commerce adalah singkatan dari dua kata,
yakni electronic dan commerce. Bila diartikan
secara harfiah, artinya adalah perdagangan elektronik. Maksudnya, segala bentuk
perdagangan meliputi proses pemasaran barang sampai dengan distribusi yang
dilakukan melalui jaringan elektronik atau online.
Secara sederhana, e-commerce adalah bentuk
perdagangan yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan
internet. E-commerce bisa dilakukan melalui komputer, laptop, sampai
smartphone.
Banyak bentuk layanan yang bisa kamu dapatkan dengan memanfaatkan
transaksi e-commerce, mulai dari pembelian tiket transportasi,
pembayaran tagihan seperti listrik dan air, kemudian juga layanan perbankan dan
investasi.
Transaksi e-commerce bisa dalam bentuk bisnis ke bisnis (B2B), bisnis ke
konsumen (B2C), konsumen ke konsumen (C2B), dan konsumen ke bisnis (C2B).
Pengertian E-commerce
Menurut Para Ahli
Loudon
E-commerce adalah suatu proses transaksi jual
beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dari satu perusahaan ke perusahaan
lainnya secara elektronik dengan bantuan komputer sebagai perantara transaksinya.
Kotler dan Amstrong
Menurut Kotler dan Amstrong, pengertian e-commerce adalah saluran online yang
dijangkau oleh seseorang melalui komputer. Saluran ini umumnya digunakan oleh
seorang pebisnis untuk menjalankan aktivitas bisnisnya.
Sedangkan bagi konsumen, saluran ini digunakan untuk mencari informasi
sampai dengan menentukan pilihan dan akhirnya melakukan transaksi sampai
selesai.
Kalakota dan Whinston
E-commerce adalah aktivitas
belanja online yang dilakukan dengan menggunakan jaringan
internet, dan transaksinya diselesaikan dengan cara transfer digital.
Terdapat 4 perspektif yang mereka kemukakan mengenai definisi e-commerce,
yaitu:
Perspektif Komunikasi
E-commerce bisa disebut sebagai suatu proses
pengiriman barang, layanan, informasi, sampai dengan pembayaran melalui
komputer atau jaringan internet dengan peralatan elektronik lainnya.
Perspektif Proses Bisnis
E-commerce merupakan sebuah bentuk aplikasi dari
teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
Perspektif Online
E-commerce menyediakan suatu kemudahan untuk menjual dan
membeli produk serta informasi melalui internet atau sarana lainnya.
Perspektif Layanan
E-commerce bisa berfungsi sebagai sarana untuk memenuhi
keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk mengurangi biaya layanan (service
cost) saat meningkatkan kualitas produk dan kualitas kecepatan pengiriman
produk tersebut.
Jenis-jenis E-commerce
adalah
Bisa turut aktif dalam tren perdagangan e-commerce pastinya akan
mendatangkan keuntungan tersendiri bagi kamu sebagai pelaku bisnis. Jika kamu
tidak ingin ketinggalan dalam hal ini, memahami pengertian dan jenis-jenis e-commerce secara
rinci pastinya akan sangat membantu.
Business-to-Business (B2B)
Bisa dibilang bahwa B2B adalah jenis e-commerce yang
paling besar karena berhubungan langsung dengan transaksi yang dilakukan antar
perusahaan atau bidang usaha. Jumlah pembelian produk pada setiap transaksi B2B
biasanya dalam jumlah yang besar.
Sebagai contoh, perusahaan obat-obatan yang menawarkan dan menjual
produknya pada rumah sakit swasta dengan skala besar. Jadi, secara tidak
langsung konsep B2B tidak tergantung pada berapa jenis produk yang dijual,
namun lebih menekankan pada kuantitas atau jumlah produk yang terjual.
Business-to-Consumers (B2C)
Salah satu dari jenis-jenis e-commerce berikutnya
adalah Business-to-Consumers atau yang lebih dikenal dengan sebutan B2C. Konsep
seperti ini mungkin adalah tipe perdagangan yang paling sering kamu temukan
dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa? Karena dengan konsep B2C, pihak produsen
menawarkan dan memasarkan langsung produknya kepada para konsumen.
Konsepnya mungkin sama dengan sistem jual beli secara ecer, yang
membedakan adalah proses perdagangan dan transaksinya dilakukan secara online,
bukan dengan cara konvensional seperti biasanya.
Consumer-to-Consumer (C2C)
Konsep C2C memungkinkan sesama konsumen bisa saling menawarkan dan
menjual dagangannya kepada satu sama lain. Sistem perdagangan yang seperti ini
umumnya memang membutuhkan media atau wadah yang bisa mengorganisir segala
sesuatunya agar proses jual beli dan transaksi menjadi lebih mudah
dilakukan.
Contoh media yang dimaksud adalah website yang bisa mempertemukan pihak
penjual dan pembelinya, seperti OLX atau Kaskus.
Consumer-to-Business (C2B)
C2B merupakan konsep yang berbanding terbalik dengan B2C. Di sini, yang
terjadi adalah proses jual beli dan transaksi berlangsung dari pihak konsumen
kepada perusahaan.
Pada konsep ini, konsumen berperan sebagai pihak yang menyediakan
layanan produk atau jasa untuk dipasarkan kepada perusahaan yang membutuhkan.
Dalam model C2B, bisnis atau perusahaan mendapat untung dari kesediaan konsumen
untuk menjual barang atau jasa kepada perusahaan, sedangkan konsumen akan
mendapatkan untung dari penyediaan atau penjualan itu dengan pembayaran
langsung, atau mendapatkan produk dan layanan gratis atau dengan harga
lebih rendah sebagai gantinya.
Online-to-Offline (O2O)
Jenis e-commerce seperti
ini biasanya menggunakan dua saluran pada layanan perdagangannya, yakni dengan online dan offline. Jaringannya
ada pada sistem online, namun eksekusinya bukan hanya bisa dilakukan
dengan online, melainkan bisa juga dengan offline.
Contoh yang paling nyata dari konsep seperti ini adalah layanan Gojek
atau Grab, yang bisa melakukan dua jenis transaksi online dan offline.
O2O ditujukan untuk menarik konsumen online ke toko
fisik sekaligus menciptakan pengalaman digital yang menyeluruh sebelum, saat,
dan setelah transaksi dilakukan.
Consumer-to-Administration (C2A)
C2A pada dasarnya hampir sama dengan konsep yang ada dalam C2B.
Perbedaannya terletak pada tujuan sasaran penjualan. Bila dalam C2B, pihak
konsumen menawarkan produk atau jasanya pada perusahaan, dalam C2A kegiatan
tersebut ditawarkan kepada pihak pemerintah.
Dalam konsep yang satu ini, biasanya cukup jarang ditemui transaksi
produk, yang lebih sering terjadi adalah transaksi layanan jasa.
Business-to-Public Administration (B2PA)
Pada jenis-jenis e-commerce yang satu
ini, pihak produsen atau perusahaan menawarkan dan memasarkan produk dan
jasanya kepada pihak pemerintah. Biasanya transaksi dan proses jual beli
dilakukan dengan cara tender.
Contoh E-commerce adalah
Dari penjelasan mengenai jenis-jenis e-commerce tadi,
bisa kamu simpulkan beberapa contoh e-commerce yang
mungkin juga sudah sering kamu temukan dalam dunia perdagangan bisnis.
Contoh E-commerce B2B
- Importir
spare part mobil kepada bengkel
- Importir
spare part mesin kepada industri tekstil dan garmen
- Penjualan
web hosting kepada web agency
Contoh E-commerce B2C
- Jasa
laundry pakaian
- Penjualan
makanan
- Bisnis
salon atau barbershop
Contoh E-commerce C2C
- Bukalapak
- Kaskus
- OLX
Contoh E-commerce C2B
- Google
Adsense
- iStock
Photo
Contoh E-commerce O2O
- Gojek
- Grab
- Matahari
Online
Contoh E-commerce C2A
- BPJS
Kesehatan online
- Layanan
pajak online
- Pembayaran
Listrik online
Contoh E-commerce
- BPJS
Ketenagakerjaan online
- Layanan
NPWP online
Manfaat E-commerce
Kehadiran e-commerce sebagai salah satu metode baru
dalam bisnis perdagangan atau jual beli, memang diharapkan bisa membawa banyak
manfaat positif bagi pebisnis dan juga konsumen. Sehingga kedua belah pihak
sama-sama tidak merasa adanya kerugian, dalam bentuk apapun.
Lantas, sebenarnya apa saja sih manfaat dari hadirnya tren
perdagangan e-commerce ini?
Efisiensi Waktu dan Tenaga
Saat perdagangan dan proses jual beli masih dilakukan secara
konvensional dengan tatap muka, mau tidak mau pihak pembeli harus mendatangi
toko atau outlet tempat penjual menawarkan dan memasarkan dagangannya. Bisa
juga penjual memilih cara memasarkan produknya dengan door to door alias
mendatangi konsumen secara langsung.
Cara ini pastinya akan menghabiskan waktu dan juga tenaga. Dengan
adanya e-commerce, hal itu tidak perlu terjadi lagi. Mulai dari
proses promosi, pemasaran produk, pemesanan, sampai pembayaran bisa dilakukan
kapan dan di mana saja. Sehingga, waktu dan tenaga yang kamu punya, bisa
dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih produktif.
Tidak Perlu Modal dalam Jumlah Besar
E-commerce adalah sistem yang
memungkinkan kamu sebagai pebisnis untuk tidak perlu memiliki toko dalam bentuk
fisik. Hal ini terjadi karena proses jual beli dan keseluruhan transaksi cukup
dilakukan secara online.
Dengan begitu, kamu bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk sewa tempat
atau outlet untuk membuka toko secara fisik.
Menjadi Bisnis Lintas Wilayah
Bisnis lintas wilayah di sini maksudnya adalah bisnis yang kamu jalankan
dengan e-commerce bisa meraih jangkauan pasar yang jauh lebih
luas. Teknologi dalam jaringan internet memungkinkan produk yang kamu tawarkan
bisa dilihat dan dibeli oleh konsumen-konsumen yang berada di tempat, kota,
pulau, sampai benua yang berbeda.
Bisnis yang Fleksibel
Kenapa e-commerce bisa dikatakan sebagai metode bisnis
yang fleksibel? Karena pengoperasian dan pengelolaannya bisa kamu lakukan dari
mana dan kapan saja. Kamu tidak perlu pergi ke toko, membuka dan menutup toko
setiap hari. Cukup duduk di rumah sambil melakukan hal-hal lainnya, bisnis
sudah bisa berjalan dengan sendirinya.
Dari sisi konsumen, hal ini juga memudahkan mereka untuk melihat katalog
produk kapan dan di mana saja mereka mau, 24 jam setiap harinya. Selain itu,
pilihan produk dengan harga yang beragam pun menjadi tak terbatas.
Memudahkan Pengembangan Bisnis
Jika jangkauan pasar bisnismu sudah menjadi lebih luas, proses
pengembangan atau ekspansi bisnis pun bisa dengan mudah direalisasikan. Bahkan
bisa dibilang e-commerce adalah pilihan metode
yang tepat untuk hal ini.
Perbedaan E-commerce dengan Marketplace
Pada kenyataannya, ada sebagian orang yang mungkin belum mengetahui
bahwa sebenarnya terdapat perbedaan mendasar antara e-commerce dan
marketplace. Orang-orang ini masih menganggap bahwa dua hal ini adalah hal yang
sama atau mungkin merasa sedikit kesulitan untuk menemukan perbedaannya.
Agar kamu juga tidak merasa bingung, berikut adalah beberapa perbedaan
antara e-commerce dan marketplace bila
dilihat dari berbagai sisi.
Biaya
E-commerce tentu saja membutuhkan sejumlah biaya di awal, namun bisa
dipastikan hal ini akan menjadi salah satu bentuk investasi jangka panjang bagi
bisnismu.
Sedangkan, marketplace jarang sekali yang membutuhkan
biaya di awal, kecuali untuk proses produksi dan pengadaan barang. Kebanyakan
memang gratis. Apalagi bila ternyata kamu menggunakan sistem bisnis
sebagai dropshipper atau reseller.
Tingkat Kesulitan Pembuatan
E-commerce adalah bentuk bisnis dalam
bentuk website yang pastinya terdapat kesusahan di sana-sini
pada awal pembuatan. Kecuali kamu memang sudah berpengalaman dalam tahap
pembuatan website.
Marketplace bisa dijalankan hanya dengan pendaftaran di awal, sangat mudah.
Jenis Produk yang Dipasarkan
Produk yang umumnya ditawarkan dan dipasarkan dalam e-commerce adalah produk
dalam skala besar, bermerek, dan juga yang memiliki brand
awareness tinggi.
Pada marketplace, kamu bisa menjual segala jenis produk
sampai jasa. Mulai dari penjualan dan pembelian dalam partai besar atau eceran.
Tahap Promosi
Promosi pada e-commerce tentunya bisa kamu atur dan
jadwalkan sendiri. Kapan harus memberikan promo untuk momen-momen khusus, kapan
untuk memberikan potongan harga, dan lain-lain.
Berbeda dengan marketplace yang mengatur penuh sistem
promosinya. Kamu hanya perlu menunggu dan mempersiapkan produk dan proses
pengiriman.
Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda
bersama depokwebsite.com
KONSULTASI GRATIS
0882-9037-8482 Admin
Alamat Kantor :
CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota
Bogor, Jawa Barat 16111
.png)
.png)
Komentar
Posting Komentar