Apa itu B2C? | www.depokwebsite.com
Apa itu B2C?
DAFTAR
ISI
1. Apa itu B2C?
3. Jenis B2C
4. Contoh B2C
Business to
consumer atau B2C adalah salah satu model penjualan paling populer di dunia baik berupa
barang ataupun jasa yang melibatkan pelaku usaha dengan konsumen secara
langsung. Nah selain B2C, ada juga istilah lain yang akrab terdengar di ranah marketing,
yaitu B2B. Lantas, apa perbedaan antara keduanya?
Tak perlu bingung,
dalam artikel ini Jagoan Hosting akan merangkum beberapa hal seputar apa itu B2C hingga perbedaannya dengan B2B. Jadi tanpa berlama-lama, check
this out!
Pengertian B2C adalah bisnis atau usaha yang menjual barang maupun jasa secara
langsung kepada konsumen, baik perorangan maupun kelompok. Konsumen dalam B2C disebut dengan end user alias pengguna akhir yang akan
menggunakan barang atau jasa dari bisnis tersebut.
Definisi lain dari B2C adalah model bisnis yang menawarkan dan menjual produk maupun jasa
secara langsung tanpa perantara distributor kepada konsumen. Secara singkat,
dapat dikatakan juga bahwa B2C adalah penjualan secara langsung ke konsumen.
Dengan hadirnya
internet, kegiatan B2C adalah kegiatan yang juga bisa disebut e-business, jika
pemasaran dan penjualannya dilakukan secara langsung melalui internet seperti
di situs website atau e-commerce.
Selain B2C, ada juga model bisnis lainnya yang dilakukan oleh satu bisnis ke
bisnis lainnya. Model ini disebut dengan B2B. Yuk sob, cari tahu perbedaan B2B
dan B2C!
Perbedaan B2B dan B2C
Sebelum membahas perbedaan
B2B dan B2C, mungkin bagi sebagian besar orang masih terasa asing dengan istilah
ini. B2B atau Business to Business merupakan model bisnis yang
menjual produk atau jasa ke bisnis atau perusahaan lain.
Target B2B adalah
perusahaan, bukan konsumen langsung. Dari sini saja sudah terlihat
perbedaannya, bukan? Jadi, perbedaan B2B dan B2C adalah sebagai
berikut:
1. Target Pasar
Perbedaan B2B dan B2C adalah dari target pasarnya. B2B akan lebih berfokus pada sektor
industri, sehingga targetnya yaitu para pelaku bisnis. Sedangkan target pasar
B2C adalah konsumen perorangan atau kelompok, baik pengguna maupun pelanggan.
2. Potensi pasar
Selanjutnya,
perbedaan B2B dan B2C adalah potensi pasar. Pasar B2B lebih kecil dibandingkan dengan B2C.
Pasar B2C sangat luas dan bahkan hampir tidak terbatas.
3. Barang & Jasa
Produk maupun jasa
yang ditawarkan B2B bersifat spesifik yang dibutuhkan oleh pelaku bisnis atau
perusahaan. Sedangkan, B2C adalah model bisnis yang memberikan banyak barang
serupa ke para konsumennya.
4. Marketing
Strategi marketing
antara B2B dan B2C juga berbeda. B2C adalah model bisnis yang dapat menawarkan potongan harga atau fasilitas
promo lainnya. Marketing B2B lebih mengarah kepada solusi dan pengalaman
customernya untuk menciptakan kepercayaan antar bisnis.
5. Keputusan
Pembelian
Konsumen B2C memiliki banyak motivasi dalam memutuskan membeli barang tersebut atau
tidak. Motivasi ini didasari oleh perasaan seperti keinginan mendapatkan harga
yang lebih murah, barang terbaru, menyukai produk yang dijual dan sebagainya.
Hal tersebut tidak
berlaku bagi konsumen B2B. Mereka cenderung memikirkan keuntungan dan alasan
logis menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, keputusan
pembelian B2C hanya ditentukan oleh diri konsumen sendiri tetapi B2B lebih
meminta pertimbangan banyak orang seperti atasan, bidang lain, dan lainnya.
Jenis B2C
Penjualan B2C pada
dasarnya dilakukan secara langsung. Namun, hal ini dibedakan menjadi beberapa
jenis. Jenis-jenis B2C adalah sebagai berikut.
1. Penjualan langsung
Tipe ini adalah
jenis yang paling sering dilakukan oleh pelaku bisnis. Mereka akan menawarkan
dan memasarkan produk secara langsung ke konsumen baik secara online maupun
offline. Tipe ini sering disebut dengan istilah direct selling.
Kehadiran sosial
media dan platform online lainnya saat ini menjadi tempat para seller untuk
melakukan direct selling ke konsumen.
2. Perantara online
Tipe ini sedang
ramai digunakan sejak munculnya toko-toko online seperti e-commerce dan
marketplace. Pelaku bisnis meletakan barang atau jasa mereka di situs online
dimana situs ini menjadi perantara antara penjual dengan pembeli.
Toko online akan
mendapatkan fee dari pelaku bisnis sebagai biaya sewa tempat
dan beriklan di toko tersebut. Beberapa contoh platform toko online yaitu
Traveloka, Shopee, Blibli, Tokopedia, Tiket.com dan lainnya.
3. B2C berbasis iklan
Berbeda dengan
model perantara online, tipe berikut hanya menampilkan iklan dalam situs
online. Pemilik situs hanya menyediakan kolom untuk beriklan dan pengunjung
yang tertarik akan mengklik iklan tersebut lalu dialihkan ke website atau toko
online penjual. Jika trafik situs tinggi, maka semakin banyak peluang pengunjung
untuk mengklik iklan itu.
4. B2C berbasis biaya
Tipe B2C berbasis biaya akan memberikan akses gratis kepada konsumennya namun
dengan pembatasan akses atau penawaran terbatas. Jika ingin mendapatkan akses
tanpa batas, pelanggan akan dikenakan biaya berlangganan atau biasa disebut
dengan layanan subscribe.
Setelah masa
langganan berakhir, konsumen harus membayar lagi untuk melanjutkan
layanan subscribe. Salah satu contoh platform yang menggunakan tipe
ini adalah Netflix.
5. B2C berbasis komunitas online
Komunitas online
yang memiliki kesamaan minat juga dapat dimanfaatkan untuk memasarkan dan
menjual produk. Pelaku bisnis dapat memanfaatkan beberapa platform jejaring
sosial guna menargetkan pasar dan mendapatkan konsumen secara langsung sesuai
dengan apa yang mereka butuhkan.
Biasanya, produk
atau jasa yang ditawarkan berhubungan dengan minat atau sesuatu yang dibutuhkan
dalam komunitas tersebut. Contoh situs jejaring sosial yang umum digunakan
adalah Kaskus, Twitter, Facebook, LinkedIn.
Contoh B2C
Untuk lebih
memahami apa itu B2C, Jagoan Hosting akan memaparkan beberapa contoh B2C. Model usaha B2C adalah model bisnis yang melekat dalam kehidupan kita
sehari-hari. Salah satu model usaha B2C paling sederhana yang dekat dengan
kita adalah toko kelontong atau pedagang keliling.
Masih banyak contoh
B2C lainnya yang dapat menjadi salah satu inspirasi kamu nih, Sob! Misalnya
bisnis makanan, toko distro baju, jual pulsa online, jual peralatan rumah
tangga di toko online, laundry, penjualan kosmetik melalui website, jasa cuci
mobil atau motor dengan menggunakan aplikasi, dan sebagainya. B2C lebih banyak
dan beragam jika dibandingkan dengan bisnis model B2B.
Itulah
contoh-contoh B2C dari Jagoan Hosting, kamu juga bisa menambahkan contoh B2C lainnya di
kolom komentar ya, Sob!
Pasar serta
konsumen yang luas menjadi salah satu kelebihan dari B2C. Tak hanya itu, bisnis
model ini juga memiliki kelebihan lainnya. Kelebihan B2C adalah sebagai berikut.
1. Penjual dapat
berkomunikasi langsung dengan konsumen
Ciri khas B2C
adalah penjualan langsung. Tentunya hal ini membawa manfaat kepada pelaku
bisnis untuk mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
Penjual dapat
berkomunikasi langsung dengan konsumen baik melalui fitur review, chat atau
message sosial media. Begitu pula dengan pembeli yang bisa berkomunikasi
langsung dengan penjual sehingga membantu penjual mengetahui secara pasti dan
tepat apa yang dibutuhkan oleh mereka.
2. Produk dan layanan
yang terbaik
Banyaknya produk
atau layanan yang serupa membuat pelaku bisnis terus berinovasi dan bersaing
memberikan yang terbaik untuk mempertahankan pelanggannya. Pelaku bisnis akan
sangat memperhatikan kualitas produk, pengiriman hingga layanan untuk
mendapatkan persepsi baik dari konsumennya.
Hal ini tentu
sangat menguntungkan bagi konsumen apabila apa yang didapatkannya sesuai dengan
harapan dan ini juga akan berdampak pada kelangsungan bisnis penjual.
3. Informasi Database
Kelebihan B2C
berikutnya yakni memiliki database pelanggan yang akan sangat bermanfaat dalam
menyusun strategi pemasaran dan produk apa yang harus dikeluarkan. Database ini
juga sangat berguna untuk kampanye mereka dalam mempromosikan produk. Selain
itu, akan lebih mudah juga dalam menawarkan produk-produk mereka.
4. Efisiensi Biaya
Dengan adanya
berbagai platform online, pemilik bisnis tidak perlu membangun atau menyewa
tempat untuk menjual produk mereka. Penjual dapat memanfaatkan website, toko
online, atau aplikasi online dengan biaya yang lebih murah. Selain itu, dengan
adanya platform online ini mampu memotong rantai distribusi ke konsumen.
5. Pasar yang sangat
luas
Penjualan produk
B2C tidak terbatas hanya di dalam negeri tetapi juga bisa merambah ke pasar
luar negeri, Sob. Sehingga pastinya akan semakin menambah potensi konsumen dan
meningkatkan omzet penjualan.
Kekurangan B2C
Nah, dari
penjelasan tentang kelebihan B2C di atas, tak lengkap rasanya jika kita juga
tidak membahas kekurangannya. Simak yuk, kekurangan B2C adalah sebagai berikut.
1. Persaingan yang
ketat
Pernah mencari
sepatu sneakers putih di e-commerce, Sob? Nah! Pasti kamu akan melihat segudang
sepatu berwarna putih dengan harga murah sampai yang termahal, mulai dari merek
ternama internasional hingga merek lokal. Seperti itulah gambaran kecil
persaingan dalam B2C.
Pelaku bisnis dapat
menjual produk sama dan kualitas serupa dengan harga yang hampir sama. Luasnya
pasar serta konsumen yang banyak juga terdapat persaingan kompetitif di dalamnya.
Mau tidak mau, pelaku bisnis harus pintar membuat strategi untuk menjaga
eksistensi usahanya di tengah persaingan ketat.
2. Keamanan
Komunikasi langsung
yang terjadi antara penjual dengan pembeli tidak menjadi jaminan keamanan dalam
bertransaksi, khususnya secara online. Produk atau jasa yang ditampilkan oleh
penjual bisa saja tidak sama dengan barang aslinya.
Oleh karena itu
konsumen harus berhati-hati dan pintar melihat foto serta keterangan yang
ditampilkan oleh penjual. Selain itu, potensi penipuan juga bisa terjadi. Bukan
tidak mungkin setelah transaksi selesai, penjual tidak mengirimkan barangnya ke
konsumen.
3. Infrastruktur
Pelaku bisnis harus
menyediakan infrastruktur dalam memasarkan barang atau jasa miliknya. Mereka
juga harus memikirkan bagaimana barang bisa sampai ke tangan konsumen,
mengirimkannya dengan benar. Apalagi kalau bisnisnya sudah memasuki pasar
global. Tentunya membutuhkan infrastruktur yang baik.
Tantangan B2C
Persaingan ketat antar
bisnis menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha B2C. Namun, ada tantangan
lainnya yang juga harus diperhatikan jika kamu tertarik terjun ke dunia usaha
B2C, Sob.
Tantangan terbesar
B2C adalah menjaga eksistensi bisnis. Eksistensi bisnis sangat dipengaruhi oleh
faktor eksternal. Misalnya saja kondisi pandemi, inflasi, kondisi pasar dan
lainnya sehingga pelaku bisnis juga harus memperhatikan faktor-faktor tersebut.
Apalagi B2C sangat
bergantung pada konsumennya. Bila daya beli masyarakat menurun maka akan
mempengaruhi penjualan. Oleh sebab itu, penjual juga harus pintar membangun
kesetiaan pelanggan terhadap produknya, bukan hanya memikirkan bagaimana
menjual produk atau jasa tersebut.
Tantangan lain dari
model bisnis B2C adalah kompetitor. Pasar yang luas tentunya pemainnya juga
banyak. Pemilik bisnis dituntut untuk selalu berinovasi dan membuat barang
mereka unik dan berbeda dengan kompetitor. Keunikan inilah yang akan menjadi
kunci untuk mempertahankan eksistensi usahamu dan membuatnya lebih unggul
daripada pesaing.
Masa depan B2C
Bicara tentang masa
depan B2C dapat dilihat dari tren belanja pada marketplace atau e-commerce yang
saat ini menjadi salah satu pilihan berbelanja di tengah pandemi Covid-19.
Dari fakta tersebut
kita dapat berasumsi bahwa masa depan B2C bisa menjadi bisnis yang potensial,
hal tersebut juga dibarengi dengan perkembangan teknologi dan internet saat
ini.
Informasi lebih
lanjut dari laporan Bank Indonesia, menyebutkan bahwa kegiatan jual beli
melalui e-commerce atau marketplace meningkat menjadi 140 juta transaksi pada
tahun 2020. Jadi, dapat disimpulkan bahwa B2C adalah bisnis yang berpotensi
besar.
Itulah pemaparan
seputar model B2C yang bisa menjadi insight baru untukmu. Jika
kamu merupakan seorang pebisnis, lengkapi media komunikasi customer
dengan email bisnis yang lebih profesional.
Tunggu Apalagi?
Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.depokwebsite.com
KONSULTASI GRATIS
0857-7612-5559 CS 1
0858-9165-8512 CS 2
0882-9037-8482 CS 3
Alamat Kantor :
CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya,
RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111
.png)
Komentar
Posting Komentar