Apa itu B2B | www.depokwebsite.com

 

Apa itu B2B




 

Daftar Isi

1. Apa itu B2B

2. Pengertian B2B

3. Karakteristik B2B

4. Perbedaan B2B dan B2C

5. Cara kerja perusahaan B2B

6. Contoh aktivitas B2B?

7. Cara Mengembangkan Rencana Pemasaran Untuk Perusahaan B2B

8. Kesimpulan

 

Business to business atau B2B adalah bentuk transaksi yang dilakukan antar bisnis, seperti sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada dasarnya, B2B berbeda dengan jenis bisnis yang biasa kamu temukan. Jika biasanya sebuah bisnis menjual produk atau jasa langsung ke pelanggan (B2Cbusiness to consumer, maka B2B menjual produk/jasa ke sesama bisnis. 

Dikutip dari businessnewsdaily.com, perusahaan B2B adalah perusahaan yang menawarkan hal-hal yang dibutuhkan bisnis lain untuk beroperasi dan tumbuh. Perusahaan B2B juga memiliki target pelanggan yang sama sekali berbeda. Mereka menawarkan bahan mentah, suku cadang jadi, atau layanan yang dibutuhkan bisnis lain untuk beroperasi dan mendapat untung. Sehingga model bisnis ini biasa melibatkan produsen, grosir, dan pengecer. 

Namun, B2B bukanlah bentuk model bisnis yang kaku. Kenyataannya tak jarang beberapa perusahaan mengkombinasikan B2B dan B2C. Misalnya saja, sebuah perusahaan otomotif dapat menjual produk mobil kepada konsumen dan bisa juga menjual beberapa komponen seperti mesin kepada perusahaan otomotif lainnya. 

 

Pengertian B2B

B2B adalah kependekan dari business to business. Lalu apa itu B2B? B2B adalah transaksi bisnis yang terjadi antara satu perusahaan ke perusahaan lain. Lazimnya kita mengetahui proses penjualan barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen, lalu bagaimana B2B bisa terjadi?

B2B dapat terjadi karena perusahaan membutuhkan barang atau jasa dari perusahaan lain. Jadi, sebelum memasarkan produknya kepada konsumen akhir, perusahaan biasanya menjalin kerjasama dengan perusahaan lain guna memenuhi kebutuhan produksinya atau bisa juga untuk mengenalkan produknya pada masyarakat.

Tidak menutup kemungkinan pula bila perusahaan B2B adalah produsen dengan target pasar sesama produsen di mana mereka tidak akan menjangkau konsumen akhir secara langsung. Salah satu contoh B2B adalah perusahaan produsen pakaian yang membeli jasa iklan dari perusahaan iklan komersial.

Perusahaan pengiklan tersebut kemungkinan besar tidak akan berinteraksi secara langsung dengan pengguna akhir sebab jasa iklannya hanya akan dimanfaatkan oleh perusahaan. Tentu masyarakat non produsen tidak akan mencari jasa pengiklan apabila mereka bukan merupakan pelaku bisnis.

Pada kasus di atas, contoh lain dari perusahaan B2B adalah produsen penyuplai bahan baku untuk perusahaan pakaian. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perusahaan B2B adalah perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kegiatan jual beli tersebut.

Karakteristik B2B

Mengetahui apa itu B2B saja belum cukup, simak penjelasan mengenai karakteristiknya berikut ini.

1. Transaksi bisnis antar perusahaan B2B dapat dibilang sangat kompleks karena harus melewati beberapa tahapan prosedural perusahaan. Berbeda dengan transaksi jual beli pada masyarakat secara umum, prosedur bisnis tidak memungkinkan dua perusahaan melakukan jual beli sesederhana konsumen yang membeli sembako di toko kelontong. Ada banyak tahapan pencocokan antara perusahaan penyuplai dan perusahaan dalam posisinya sebagai konsumen.

2. Berbeda dengan transaksi antara produsen dan konsumen, kegiatan ekonomi pada B2B dilandasi oleh hubungan baik yang telah dikembangkan bertahun-tahun. Relasi semacam ini menguntungkan sebab perusahaan tidak harus menyeleksi lagi dari produsen mana mereka akan mendapatkan suplai barang atau jasa.

3. B2B adalah aktivitas bisnis dengan penerapan negosiasi perjanjian di awal. Kedua perusahaan B2B adalah pihak yang sama-sama tidak mau dirugikan pada masa setelah kontrak disepakati, sehingga berbeda dengan hubungan produsen-konsumen, B2B mengandalkan negosiasi mengenai isi kontrak meliputi barang pasokan.

4. B2B adalah perjanjian bisnis yang berlangsung lama. Aktivitas jual beli antara sesama perusahaan ini dapat berlaku hingga jangka panjang untuk menjaga rantai pasokan dan kontinuitas produksi.

5. Hubungan antar perusahaan B2B adalah salah satu jenis yang terstandar dan telah memiliki prosedur baku dari tahun ke tahun. Mereka menaati standarisasi tersebut guna menghindari hal-hal di luar aturan dengan risiko terganggunya stabilitas produksi.

6. Dengan adanya segala kompleksitas sebelum dan saat proses jual beli tengah berlangsung, maka sangat masuk akal bila hubungan antar perusahaan B2B adalah hubungan bisnis yang memiliki orientasi jangka panjang. Hal ini juga dimaksudkan untuk meminimalisasi risiko bisnis mengingat besarnya volume produksi pada B2B.

Perbedaan B2B dan B2C

Setelah mengenal apa itu B2B dan karakteristiknya, terdapat satu istilah yang mirip dengan B2B yaitu B2C. Lalu apa itu B2B dan B2C?

Apakah B2B adalah versi lebih mutakhir dari B2C atau 2 hal tersebut sangatlah berbeda? Nah, bila kita telah mempelajari bahwa B2B adalah kegiatan bisnis antara sesama perusahaan, maka B2C sedikit berbeda dari B2B. B2C adalah apa yang terjadi setelah B2B terjadi.

B2C melibatkan perusahaan sebagai produsen barang/jasa dan konsumen akhir sebagai pengguna produk. Berbeda dengan kegiatan ekonomi pada B2B yang tidak melibatkan konsumen sama sekali, B2C bertumpu pada kegiatan bisnis di mana konsumen dan produsen saling berinteraksi.

Transaksi pada B2C juga tidak terjadi atas dasar kontrak atau perjanjian, sehingga konsumen sangat mungkin berpindah produsen dengan mudahnya. Sedangkan pada B2B, kita dapat mengetahui bahwa kedua perusahaan membuat kontrak sebelum transaksi terjadi serta akan mengembangkan hubungan bisnis jangka panjang darinya. Dari sini terlihat jelas perbedaan antara B2B dan B2C.

Penawaran produk pun akan memiliki pendekatan yang berbeda antara B2B dan B2C. B2C membutuhkan iklan dengan titik sentral pada sisi konsumen sedangkan B2B lebih menitikberatkan kebutuhan industri terkait.



Cara kerja perusahaan B2B

Hal yang paling mencolok pada jenis bisnis ini yaitu siklus penjualan & pembelian berlangsung lebih lama. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah produk yang banyak atau hubungan transaksi yang luas, seperti antar negara. Selain itu, setiap transaksi juga harus melewati persetujuan kontrak antar kedua belah pihak sebelum benar-benar menyetujui proses jual-beli. Oleh karena itu, proses penjualan dalam bisnis B2B terbilang cukup kompleks dan berbeda.

Dikutip dari investopedia, transaksi bisnis-ke-bisnis memerlukan perencanaan yang matang agar berhasil. Transaksi B2B bergantung pada kemampuan manajemen perusahaan untuk menjalin hubungan bisnis dengan klien. Alih-alih mendapatkan pelanggan secara langsung, pihak dari perusahaan akan mencari terlebih dahulu calon klien. Mereka akan melakukan berbagai strategi marketing, untuk dapat menarik perhatian dan juga meningkatkan awareness

Setelah mendapatkan calon klien, langkah selanjutnya menjaga hubungan B2B dengan perusahaan tersebut. Biasanya melalui pertemuan profesional yang dilakukan masing-masing pihak perusahaan sebelum proses transaksi. Adapun hal ini bertujuan agar transaksi yang dilakukan dapat berjalan lancar. 

Contoh aktivitas B2B?

Secara umum model bisnis B2B hampir bisa ditemukan di berbagai industri. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas bisnis itu sendiri, apakah untuk mengembangakan produksi atau memang fokus utama mereka untuk menjual produk ke perusahaan lainnya. Sebagai contoh, berikut adalah beberapa aktivitas B2B

1. Perusahaan otomotif

Salah satu contoh bisnis B2B yang mudah ditemukan adalah industri otomotif. Dikutip dari businessnewsdaily.com, setiap model mobil atau truk yang dihasilkan sebuah perusahaan, terdapat lusinan produk perusahaan lain. Produk tersebut dapat berbentuk, ban, selang, baterai dan elektronik penting dalam komponen dari sebuah mobil. Pabrikan membeli produk-produk ini dari berbagai pemasok dan menggabungkannya ke dalam produk akhir. 

2. Perusahaan teknologi

Tak jarang perusahaan teknologi seperti smartphone, juga melakukan B2B dalam aktivitasnya. Untuk memproduksi smartphone yang canggih, perusahaan tersebut membutuhkan komponen yang berasal dari perusahaan lain. Misalnya sensor kamera dan OS  ‘sistem operasi’,  seperti Android.

3. Perusahaan pakaian

Pada perusahaan yang bergerak di industri fashion atau pakaian, mereka bisanya melakukan transaksi B2B dengan perusahaan yang menyediakan bahan baku tekstil seperti kain. Untuk dapat menghasilkan produk dengan jumlah besar, tentunya kain yang digunakan pun tidak sedikit. Di situ lah perusahaan tekstil berperan penting dalam produk pakaian. 

Itulah penjelasan mengenai apa itu B2B. Bagi kamu yang tertarik untuk mengembangkan kemampuan pemasaran khususnya di bisnis B2B, langsung saja klik banner di bawah ini. Karena kini Skill Academy kini menyediakan kelas-kelas terbaru dengan jenis pelatihan yang lebih spesifik. Jadi tunggu apa lagi, yuk upgrade skill-mu. 

4. Jasa pengiklanan

Perusahaan skala besar dengan target pasar yang juga besar membutuhkan penyedia layanan iklan komersial untuk menjangkau konsumen. Gap antara produsen dan konsumen ini selanjutnya diisi oleh jasa pengiklan baik itu di televisi, koran atau media sosial.

5. Penyuplai bahan baku

Perusahaan dengan fokus untuk menyediakan produk siap pakai bagi masyarakat tentu membutuhkan bahan mentah terlebih dahulu. Nah, perusahaan lain dapat menyediakan bahan baku tersebut guna menunjang rantai pasokan pada kegiatan ekonomi.

6. Jasa digital marketing

Makin masifnya penggunaan internet di tahun-tahun belakangan menyebabkan konsumen bisa lebih mudah dijangkau dalam ruang-ruang media sosial. Perusahaan sebagai penyedia jasa digital marketing dapat menjadi solusi bagi perusahaan produsen agar tetap fokus terhadap kegiatan produksinya tanpa kehilangan kesempatan untuk menjangkau konsumen pada ranah digital.

7. Jasa web developer

Hal yang tidak kalah krusialnya bagi perusahaan dalam memasarkan produknya adalah memastikan bisnisnya terangkum secara baik pada sebuah situs web. Alih-alih memberikan brosur kepada konsumen, konsumen dapat mengakses laman web perusahaan terkait untuk melihat apa yang perusahaan tawarkan kepadanya.

Nah itu tadi informasi sekilas tentang B2B. B2B adalah kerjasama dalam bentuk transaksi bisnis yang dilakukan antara usaha satu dengan usaha lainnya. Untuk mengembangkan B2B, diperlukan strategi marketing tepat seperti menentukan target pasar, memilih media untuk mengenalkan produk atau jasa, memperluas networking, dan menjaga komunikasi dengan pelanggan.

Cara Mengembangkan Rencana Pemasaran Untuk Perusahaan B2B

Pemasaran dan branding produk atau layanan B2B membutuhkan pendekatan yang unik. Berbeda dengan perusahaan B2C, target audiens sama sekali bukan konsumen, tetapi perusahaan lain. Itu berarti pemasar B2B harus berbicara langsung kepada mereka yang bertanggung jawab atas proses pengambilan keputusan.

Mendorong penjualan berarti memahami proses bisnis perusahaan lain dan mengembangkan strategi khusus bisnis dengan tim penjualan Anda untuk mengubah pelanggan potensial menjadi pembeli.

Merancang iklan pemasaran B2B memerlukan perencanaan yang matang. B2B biasanya bergantung pada fungsi penjualan dan tim manajemen akun untuk membangun dan memperkuat hubungan pelanggan atau klien.

Pemasaran dapat mencakup: iklan dalam jurnal perdagangan, kehadiran di konvensi dan konferensi perdagangan serta pemasaran digital. Dalam perdagangan digital kita perlu memperhatikan kehadiran online, SEO, penjangkauan email dan upaya untuk memperkenalkan perusahaan kita.

Kunci pemasaran B2B menunjukkan “nilai” dalam sebuah bisnis. Jika solusi Anda merampingkan proses, fokuslah pada efisiensi yang dapat diperoleh melalui pelanggan potensial Anda. Jika layanan Anda meningkatkan lalu lintas ke situs web atau meningkatkan tingkat konversi, Ambillah potensi pendapatan tambahan.

Dalam bisnis, semuanya kembali ke profitabilitas. Kemudian Anda harus memastikan bahwa semua produk atau layanan Anda akan meningkatkan laba dan penjualan barang menjadi jauh lebih mudah.

Kesimpulan

Dalam setiap jenis bisnis pengembangan bisnis adalah hal utama yang harus dilakukan dan salah sartu caranya adalah melalui pemasaran. Dengan pemasaran efektif, bisnis bisa berjalan lebih baik dan berkembang sesuai yang direncanakan.

Namun disisi lain Anda juga harus memperhatikan pembukuan perusahaan Anda, karena pembukuan juga termasuk hal yang mendasar pada setiap pengembangan bisnis. Bisa Anda bayangkan, apakah ada perusahaan multinasional yang memiliki laporan keuangan yang tidak terstruktur? Hal ini akan menyulitkan mereka, terutama di mata para investor.

Untuk membuat laporan keuangan seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan keungan lainnya dengan mudah, cepat, dan tepat, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online. Dengan Accurate Online proses pembukuan perusahaan Anda akan jauh lebih mudah dan bisnis bisa di kontrol dimana saja dan kapan saja.

 

Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.depokwebsite.com

 

KONSULTASI GRATIS

0857-7612-5559 CS 1

0858-9165-8512 CS 2

0882-9037-8482 CS 3

 

Alamat Kantor :

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panduan dan Contoh Sales Script yang Menyenangkan Calon Pelanggan | www.depokwebsite.com

Content Marketing adalah: Pengertian, Contoh, dan Strategi | www.depokwebsite.com

Kelebihan dan kekurangan IoT | www.depokwebsite.com