Apa itu B2B | www.depokwebsite.com
Apa itu B2B
Daftar Isi
7. Cara
Mengembangkan Rencana Pemasaran Untuk Perusahaan B2B
Business
to business atau B2B adalah bentuk transaksi yang
dilakukan antar bisnis, seperti sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Pada dasarnya, B2B berbeda dengan
jenis bisnis yang biasa kamu temukan. Jika biasanya sebuah bisnis menjual
produk atau jasa langsung ke pelanggan (B2C) business
to consumer, maka B2B menjual
produk/jasa ke sesama bisnis.
Dikutip dari
businessnewsdaily.com, perusahaan B2B
adalah perusahaan yang menawarkan hal-hal yang dibutuhkan bisnis lain untuk
beroperasi dan tumbuh. Perusahaan B2B juga memiliki target pelanggan yang sama
sekali berbeda. Mereka menawarkan bahan mentah, suku cadang jadi, atau layanan
yang dibutuhkan bisnis lain untuk beroperasi dan mendapat untung. Sehingga
model bisnis ini biasa melibatkan produsen, grosir, dan pengecer.
Namun, B2B
bukanlah bentuk model bisnis yang kaku. Kenyataannya tak jarang beberapa
perusahaan mengkombinasikan B2B dan
B2C. Misalnya saja, sebuah
perusahaan otomotif dapat menjual produk mobil kepada konsumen dan bisa juga
menjual beberapa komponen seperti mesin kepada perusahaan otomotif
lainnya.
Pengertian B2B
B2B adalah kependekan dari business to
business. Lalu apa itu B2B? B2B adalah
transaksi bisnis yang terjadi antara satu perusahaan ke perusahaan lain.
Lazimnya kita mengetahui proses penjualan barang dan jasa dari perusahaan ke
konsumen, lalu bagaimana B2B bisa terjadi?
B2B dapat terjadi karena perusahaan
membutuhkan barang atau jasa dari perusahaan lain. Jadi, sebelum memasarkan
produknya kepada konsumen akhir, perusahaan biasanya menjalin kerjasama dengan
perusahaan lain guna memenuhi kebutuhan produksinya atau bisa juga untuk
mengenalkan produknya pada masyarakat.
Tidak menutup kemungkinan pula bila perusahaan B2B adalah produsen dengan target pasar sesama produsen di mana mereka
tidak akan menjangkau konsumen akhir secara langsung. Salah satu contoh B2B adalah perusahaan produsen pakaian yang membeli jasa iklan dari
perusahaan iklan komersial.
Perusahaan pengiklan tersebut kemungkinan besar tidak akan berinteraksi
secara langsung dengan pengguna akhir sebab jasa iklannya hanya akan
dimanfaatkan oleh perusahaan. Tentu masyarakat non produsen tidak akan mencari
jasa pengiklan apabila mereka bukan merupakan pelaku bisnis.
Pada kasus di atas, contoh lain dari perusahaan B2B adalah produsen
penyuplai bahan baku untuk perusahaan pakaian. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa perusahaan B2B adalah perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kegiatan
jual beli tersebut.
Karakteristik B2B
Mengetahui apa itu B2B saja belum cukup,
simak penjelasan mengenai karakteristiknya berikut ini.
1. Transaksi bisnis antar perusahaan B2B dapat dibilang sangat kompleks karena harus
melewati beberapa tahapan prosedural perusahaan. Berbeda dengan transaksi jual
beli pada masyarakat secara umum, prosedur bisnis tidak memungkinkan dua
perusahaan melakukan jual beli sesederhana konsumen yang membeli sembako di
toko kelontong. Ada banyak tahapan pencocokan antara perusahaan penyuplai dan
perusahaan dalam posisinya sebagai konsumen.
2. Berbeda dengan transaksi antara produsen dan konsumen, kegiatan
ekonomi pada B2B dilandasi oleh
hubungan baik yang telah dikembangkan bertahun-tahun. Relasi semacam ini
menguntungkan sebab perusahaan tidak harus menyeleksi lagi dari produsen mana
mereka akan mendapatkan suplai barang atau jasa.
3. B2B adalah aktivitas
bisnis dengan penerapan negosiasi perjanjian di awal. Kedua perusahaan B2B adalah pihak yang sama-sama tidak mau dirugikan pada masa setelah
kontrak disepakati, sehingga berbeda dengan hubungan produsen-konsumen, B2B mengandalkan negosiasi mengenai isi kontrak meliputi barang pasokan.
4. B2B adalah perjanjian bisnis yang berlangsung lama.
Aktivitas jual beli antara sesama perusahaan ini dapat berlaku hingga jangka
panjang untuk menjaga rantai pasokan dan kontinuitas produksi.
5. Hubungan antar perusahaan B2B adalah salah satu jenis yang
terstandar dan telah memiliki prosedur baku dari tahun ke tahun. Mereka menaati
standarisasi tersebut guna menghindari hal-hal di luar aturan dengan risiko
terganggunya stabilitas produksi.
6. Dengan adanya segala kompleksitas sebelum dan saat proses jual beli
tengah berlangsung, maka sangat masuk akal bila hubungan antar perusahaan
B2B adalah hubungan bisnis yang memiliki
orientasi jangka panjang. Hal ini juga dimaksudkan untuk meminimalisasi
risiko bisnis mengingat besarnya volume produksi pada B2B.
Perbedaan B2B dan B2C
Setelah mengenal apa itu B2B dan
karakteristiknya, terdapat satu istilah yang mirip dengan B2B yaitu B2C. Lalu
apa itu B2B dan B2C?
Apakah B2B adalah versi lebih
mutakhir dari B2C atau 2 hal tersebut sangatlah berbeda? Nah, bila kita telah
mempelajari bahwa B2B adalah kegiatan
bisnis antara sesama perusahaan, maka B2C sedikit berbeda dari B2B. B2C adalah
apa yang terjadi setelah B2B terjadi.
B2C melibatkan perusahaan sebagai produsen barang/jasa dan konsumen
akhir sebagai pengguna produk. Berbeda dengan kegiatan ekonomi pada B2B yang tidak melibatkan konsumen sama sekali, B2C bertumpu pada kegiatan
bisnis di mana konsumen dan produsen saling berinteraksi.
Transaksi pada B2C juga tidak terjadi atas dasar kontrak atau
perjanjian, sehingga konsumen sangat mungkin berpindah produsen dengan
mudahnya. Sedangkan pada B2B, kita dapat mengetahui bahwa kedua perusahaan
membuat kontrak sebelum transaksi terjadi serta akan mengembangkan hubungan
bisnis jangka panjang darinya. Dari sini terlihat jelas perbedaan antara B2B dan B2C.
Penawaran produk pun akan memiliki pendekatan yang berbeda antara B2B
dan B2C. B2C membutuhkan iklan dengan titik sentral pada sisi konsumen
sedangkan B2B lebih menitikberatkan kebutuhan industri terkait.
Cara kerja perusahaan B2B
Hal yang
paling mencolok pada jenis bisnis ini yaitu siklus penjualan & pembelian
berlangsung lebih lama. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah produk yang
banyak atau hubungan transaksi yang luas, seperti antar negara. Selain itu,
setiap transaksi juga harus melewati persetujuan kontrak antar kedua belah
pihak sebelum benar-benar menyetujui proses jual-beli. Oleh karena itu, proses
penjualan dalam bisnis B2B
terbilang cukup kompleks dan berbeda.
Dikutip dari
investopedia, transaksi bisnis-ke-bisnis memerlukan perencanaan yang matang
agar berhasil. Transaksi B2B
bergantung pada kemampuan manajemen perusahaan untuk menjalin hubungan bisnis
dengan klien. Alih-alih mendapatkan pelanggan secara langsung, pihak dari
perusahaan akan mencari terlebih dahulu calon klien. Mereka akan melakukan
berbagai strategi marketing, untuk dapat menarik perhatian dan juga
meningkatkan awareness.
Setelah
mendapatkan calon klien, langkah selanjutnya menjaga hubungan B2B dengan
perusahaan tersebut. Biasanya melalui pertemuan profesional yang dilakukan
masing-masing pihak perusahaan sebelum proses transaksi. Adapun hal ini
bertujuan agar transaksi yang dilakukan dapat berjalan lancar.
Contoh aktivitas B2B?
Secara umum
model bisnis B2B hampir bisa
ditemukan di berbagai industri. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas bisnis
itu sendiri, apakah untuk mengembangakan produksi atau memang fokus utama
mereka untuk menjual produk ke perusahaan lainnya. Sebagai contoh, berikut
adalah beberapa aktivitas B2B.
1. Perusahaan otomotif
Salah satu
contoh bisnis B2B yang mudah
ditemukan adalah industri otomotif. Dikutip dari businessnewsdaily.com, setiap
model mobil atau truk yang dihasilkan sebuah perusahaan, terdapat lusinan
produk perusahaan lain. Produk tersebut dapat berbentuk, ban, selang, baterai
dan elektronik penting dalam komponen dari sebuah mobil. Pabrikan membeli
produk-produk ini dari berbagai pemasok dan menggabungkannya ke dalam produk
akhir.
2. Perusahaan teknologi
Tak jarang
perusahaan teknologi seperti smartphone, juga melakukan B2B dalam aktivitasnya.
Untuk memproduksi smartphone yang canggih, perusahaan tersebut membutuhkan
komponen yang berasal dari perusahaan lain. Misalnya sensor kamera dan OS
‘sistem operasi’, seperti Android.
3. Perusahaan pakaian
Pada
perusahaan yang bergerak di industri fashion atau pakaian, mereka bisanya
melakukan transaksi B2B dengan perusahaan yang menyediakan bahan baku tekstil
seperti kain. Untuk dapat menghasilkan produk dengan jumlah besar, tentunya
kain yang digunakan pun tidak sedikit. Di situ lah perusahaan tekstil berperan
penting dalam produk pakaian.
Itulah
penjelasan mengenai apa itu B2B. Bagi kamu yang tertarik untuk mengembangkan
kemampuan pemasaran khususnya di bisnis B2B, langsung saja klik banner di
bawah ini. Karena kini Skill
Academy kini menyediakan kelas-kelas
terbaru dengan jenis pelatihan yang lebih spesifik. Jadi tunggu apa lagi,
yuk upgrade skill-mu.
4. Jasa pengiklanan
Perusahaan skala besar dengan target pasar yang juga besar membutuhkan
penyedia layanan iklan komersial untuk menjangkau konsumen. Gap antara produsen
dan konsumen ini selanjutnya diisi oleh jasa pengiklan baik itu di televisi,
koran atau media sosial.
5. Penyuplai bahan baku
Perusahaan dengan fokus untuk menyediakan produk siap pakai bagi
masyarakat tentu membutuhkan bahan mentah terlebih dahulu. Nah, perusahaan lain
dapat menyediakan bahan baku tersebut guna menunjang rantai pasokan pada
kegiatan ekonomi.
6. Jasa digital marketing
Makin masifnya penggunaan internet di tahun-tahun belakangan menyebabkan
konsumen bisa lebih mudah dijangkau dalam ruang-ruang media sosial. Perusahaan
sebagai penyedia jasa digital marketing dapat menjadi solusi bagi perusahaan
produsen agar tetap fokus terhadap kegiatan produksinya tanpa kehilangan
kesempatan untuk menjangkau konsumen pada ranah digital.
7. Jasa web developer
Hal yang tidak kalah krusialnya bagi perusahaan dalam memasarkan
produknya adalah memastikan bisnisnya terangkum secara baik pada sebuah situs
web. Alih-alih memberikan brosur kepada konsumen, konsumen dapat mengakses
laman web perusahaan terkait untuk melihat apa yang perusahaan tawarkan
kepadanya.
Nah itu tadi informasi sekilas tentang B2B. B2B adalah kerjasama dalam bentuk transaksi bisnis yang dilakukan
antara usaha satu dengan usaha lainnya. Untuk mengembangkan B2B, diperlukan
strategi marketing tepat seperti menentukan target pasar, memilih media untuk
mengenalkan produk atau jasa, memperluas networking, dan menjaga komunikasi
dengan pelanggan.
Cara
Mengembangkan Rencana Pemasaran Untuk Perusahaan B2B
Pemasaran dan branding produk
atau layanan B2B
membutuhkan pendekatan yang unik. Berbeda dengan perusahaan B2C, target audiens
sama sekali bukan konsumen, tetapi perusahaan lain. Itu berarti pemasar B2B
harus berbicara langsung kepada mereka yang bertanggung jawab atas proses
pengambilan keputusan.
Mendorong penjualan berarti
memahami proses bisnis perusahaan lain dan mengembangkan strategi khusus bisnis
dengan tim penjualan Anda untuk mengubah pelanggan potensial menjadi pembeli.
Merancang iklan pemasaran B2B
memerlukan perencanaan yang matang. B2B biasanya bergantung pada fungsi
penjualan dan tim manajemen akun untuk membangun dan memperkuat hubungan
pelanggan atau klien.
Pemasaran dapat mencakup:
iklan dalam jurnal perdagangan, kehadiran di konvensi dan konferensi
perdagangan serta pemasaran digital. Dalam perdagangan digital kita perlu
memperhatikan kehadiran online, SEO, penjangkauan email dan upaya untuk
memperkenalkan perusahaan kita.
Kunci pemasaran B2B
menunjukkan “nilai” dalam sebuah bisnis. Jika solusi Anda merampingkan proses,
fokuslah pada efisiensi yang dapat diperoleh melalui pelanggan potensial Anda.
Jika layanan Anda meningkatkan lalu lintas ke situs web atau meningkatkan
tingkat konversi, Ambillah potensi pendapatan tambahan.
Dalam bisnis, semuanya
kembali ke profitabilitas. Kemudian Anda harus memastikan bahwa semua produk
atau layanan Anda akan meningkatkan laba dan penjualan barang menjadi jauh
lebih mudah.
Kesimpulan
Dalam setiap jenis bisnis
pengembangan bisnis adalah hal utama yang harus dilakukan dan salah sartu
caranya adalah melalui pemasaran. Dengan pemasaran efektif, bisnis bisa
berjalan lebih baik dan berkembang sesuai yang direncanakan.
Namun disisi lain Anda juga
harus memperhatikan pembukuan perusahaan Anda, karena pembukuan juga termasuk
hal yang mendasar pada setiap pengembangan bisnis. Bisa Anda bayangkan, apakah
ada perusahaan multinasional yang memiliki laporan keuangan yang tidak
terstruktur? Hal ini akan menyulitkan mereka, terutama di mata para investor.
Untuk membuat laporan
keuangan seperti laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, neraca, dan laporan keungan lainnya dengan mudah, cepat, dan tepat,
Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online. Dengan
Accurate Online proses pembukuan perusahaan Anda akan jauh lebih mudah dan
bisnis bisa di kontrol dimana saja dan kapan saja.
Tunggu Apalagi? Konsultasikan
segera kebutuhan digitalisasi anda bersama www.depokwebsite.com
KONSULTASI GRATIS
0857-7612-5559 CS 1
0858-9165-8512 CS 2
0882-9037-8482 CS 3
Alamat Kantor :
CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya,
RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111
.png)
.png)
Komentar
Posting Komentar