Apa Itu Domain? Pengertian, Jenis, dan Cara Membeli Domain | www. depokwebsite.com

 

Apa Itu Domain? Pengertian, Jenis, dan Cara Membeli Domain



Daftar isi 

1 Apa Itu Domain?

2 Fungsi Domain

3 Contoh Domain

4 Jenis-Jenis Domain

5 Apa Itu Addon Domain dan Parked Domain?

6 Bagaimana Cara Membeli Domain?

7 Cara Memilih Nama Domain untuk Situs Web

Katakanlah Anda ingin mengakses laman Google, tentunya Anda akan menuliskan google.com di browser, bukan? Nah, yang Anda ketik di browser itulah yang disebut dengan domain. Jadi, domain adalah alamat untuk mengakses sebuah website. 

Sama seperti rumah, setiap website di dunia ini pasti memiliki domain sebagai alamat agar bisa mudah dikunjungi.

Nah, bagi Anda yang ingin membangun sebuah website, yuk pelajari apa itu domain, fungsi domain, jenis-jenis domain, hingga cara membeli domain!

Apa Itu Domain?

Domain adalah alamat yang akan mengantarkan Anda ke website yang dituju. Sebenarnya, domain merupakan pengganti dari penggunaan alamat IP yang berupa kombinasi angka.

Jumlah website yang bertambah membuat kombinasi angka pada alamat IP semakin sulit dihafal pengguna. Itulah kenapa sistem penamaan dengan domain jauh lebih efektif.

Sistem nama domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama domain dan ekstensi domain.

 

Fungsi Domain

Domain berfungsi sebagai alat identifikasi sebuah website. Bagaimana penjelasannya?

Pada dasarnya, website disimpan di sebuah web server. Ketika Anda mengetikkan nama domain, akan ada proses untuk mencari data website di web server tujuan sesuai dengan identitas alamat IP-nya.

Tak perlu khawatir salah alamat, selama informasi yang dimasukkan sesuai. Alasannya, sebuah domain itu unik. Tak seorang pun bisa menggunakan nama domain yang sudah terdaftar atas nama orang lain. 

Hal ini karena ada sebuah organisasi khusus bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) yang bertugas menyimpan database seluruh nama domain di dunia. 

Nah, ketika Anda ingin mendaftarkan nama domain, penyedia layanan akan mengecek sistem ICANN untuk memastikan apakah nama domain yang Anda inginkan masih tersedia atau tidak.

 

Contoh Domain



Tidak bisa dipungkiri bahwa .com adalah domain paling populer. Namun, masih ada beberapa domain lain yang perlu kamu ketahui.

·       .com: domain yang digunakan untuk kepentingan komersial.

·       .id: domain yang merupakan identitas negara Indonesia.

·       .net: domain yang digunakan oleh institusi atau perusahaan yang bergerak di bidang IT.

·       .edu: domain yang digunakan oleh institusi pendidikan.

·       .gov: domain yang digunakan institusi pemerintahan.

·       .org: domain yang digunakan untuk kepentingan organisasi.

·       .info: domain yang digunakan untuk website yang bersifat informasional.

·       .biz: domain yang digunakan untuk kepentingan bisnis.

·       .name: domain yang umumnya digunakan untuk kepentingan pribadi.

·       .travel: domain yang digunakan untuk kepentingan pariwisata.

·       .tv: domain yang digunakan untuk hal-hal bersifat entertainment.

 

Jenis-Jenis Domain



Secara umum, domain terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Top Level Domain
  • Second Level Domain
  • Third Level Domain

 

1. TLD – Top Level Domain

Top Level Domain adalah ekstensi domain yang letaknya paling akhir dari sebuah domain. TLD yang sering digunakan adalah .com, .id, dan .gov. 

Contoh top level domain misalnya, www.niagahoster.co.id, TLD-nya adalah .co.id dan www.google.com, TLD-nya adalah .com.

TLD juga berfungsi sebagai penanda jenis website, asal negara website, dan sebagainya. Sebagai contoh, kalau website Anda adalah toko online, maka ekstensi yang bisa dipilih yaitu .store

Anda bisa memilih ekstensi TLD sesuai identitas website Anda. Tak hanya untuk tujuan branding, tapi penting untuk upaya optimasi SEO. 

Sebagai contoh, toko online Anda dengan domain .id akan lebih diutamakan oleh mesin pencari bagi pencarian dengan kata kunci bahasa Indonesia dari pengguna di wilayah Indonesia.

Nah, ada beberapa jenis domain TLD, yaitu:

ccTLD – Country Code Top Level Domain

Sesuai namanya, country code TLD artinya domain tersebut menunjukkan identitas negara sebuah website. Plus, isi dari website umumnya khusus untuk masyarakat di negara tersebut.

Biasanya, ekstensi ccTLD menggunakan inisial negara. Contoh domain ccTLD seperti, .id untuk Indonesia, .au untuk Australia, dan lainnya.

Selain itu ada variasi dari domain .id sesuai dengan tujuan penggunanya, antara lain:

  • .ac.id – digunakan oleh lingkungan akademik atau perguruan tinggi.
  • .sch.id – digunakan oleh website sekolah.
  • .web.id – digunakan oleh personal maupun organisasi.
  • .go.id – digunakan oleh website pemerintahan, dan lainnya.
  • .co.id – digunakan oleh website bisnis atau kegiatan komersial.

Salah satu contohnya adalah domain website milik pemerintah DKI Jakarta berikut:

Kelebihan domain ccTLD adalah dari sisi keamanan. Hal itu karena domain ini memerlukan identitas yang lebih lengkap saat mendaftarkan nama domain. 

Dengan begitu, website dengan domain ccTLD sulit digunakan untuk tujuan ilegal. Alhasil, nama domain dengan ccTLD memiliki kredibilitas yang tinggi. 

Selain itu, penggunaan ccTLD belum sebanyak .com. Jadi, lebih mudah bagi Anda memiliki domain yang diinginkan sebelum dimiliki orang lain.

Sayangnya, proses aktivasi domain ccTLD tidak secepat .com karena proses verifikasi identitas yang ketat. Selain itu, harga domain ccTLD juga cenderung lebih tinggi karena dianggap eksklusif untuk penggunaan tertentu.

gTLD – Generic Top Level Domain 

gTLD adalah ekstensi domain yang paling umum digunakan di dunia. Biasanya, domain ini menggunakan singkatan kegunaan website

Nah, contoh jenis domain gTLD adalah :

  • .com – commercial atau website general/bisnis.
  • .edu – education atau website pendidikan.
  • .org – organization atau website organisasi nonprofit.
  • .net – network atau website jaringan/jejaring sosial.
  • .gov – government atau website pemerintahan.

Salah satu website organisasi yang menggunakan gTLD adalah WHO (World Health Organization) dengan domain .int.

Selain harga yang relatif terjangkau, domain gTLD juga tidak memerlukan dokumen identitas khusus saat pendaftaran nama domain. Tak heran, domain ini menjadi sangat populer dan digunakan oleh banyak website di dunia. 

Tantangan ketika ingin menggunakan gTLD adalah banyaknya nama domain yang sudah didaftarkan. Selain itu, domain gTLD rentan digunakan untuk website dengan tujuan tindak kejahatan.

Premium TLD 

Premium TLD adalah ekstensi domain alternatif dengan penamaan premium. Nah, fungsi jenis domain ini adalah sebagai identitas spesifik sebuah website. 

Beberapa contoh domain Premium TLD yang populer adalah .store, .travel, .doctor, .site, .academy, dan lainnya. Salah satu penggunanya adalah website kesehatan asal Polandia di bawah ini yang menggunakan domain halo.doctor.

 

Karena spesifik menggambarkan jenis website, Premium TLD biasanya memiliki harga yang relatif tinggi. Pun demikian, domain jenis ini bisa jadi pilihan untuk nama domain yang unik karena masih jarang digunakan. 

2. SLD – Second Level Domain

Second Level Domain adalah nama unik yang Anda daftarkan ketika membeli domain. Biasanya, SLD disebut juga dengan nama website. 

Posisi SLD terletak di depan TLD.

Anda bebas memilih nama untuk SLD selama kombinasi dengan TLD belum terdaftar. Jika sudah terpakai, Anda perlu mencari alternatifnya dengan TLD yang berbeda.

 

Contohnya, kalau nama domain petshop.com sudah digunakan oleh orang lain, Anda bisa menggunakan TLD .store menjadi pet.store. Atau, langsung menggunakan SLD lain dengan TLD .com seperti petshopindonesia.com. 

 

3. Third Level Domain atau Subdomain

Jenis domain ketiga adalah Third Level Domain atau Subdomain yang letaknya berada paling depan dari keseluruhan URL. 

Contoh Third Level Domain yang paling umum adalah www, seperti www.facebook.com, www.twitter.com, dan lainnya. 

Subdomain bisa berfungsi sebagai halaman baru atau turunan dari sebuah website. 

 

Apa Itu Addon Domain dan Parked Domain?

Di samping jenis-jenis domain di atas, terdapat dua istilah domain yang berguna saat mengelola domain, yaitu Addon Domain dan Parked Domain

Addon Domain

Addon domain adalah domain yang ditambahkan setelah Anda memiliki domain utama. File addon domain akan ditambahkan ke sub-direktori domain utama pada folder public_html web hosting Anda.

Contohnya, domain utama Anda adalah bisnisku.com, dan Anda menambahkan addon domain bisniscuanku.com. Maka, folder bisniscuanku.com akan berada di dalam folder public_html milik bisnisku.com.

Jadi, addon domain seolah membuat Anda memiliki domain baru. Hanya saja penyimpanannya yang berada di dalam domain utama.

Keuntungan menggunakan addon domain adalah, Anda bisa membangun website dengan konten baru yang berbeda dengan domain utama, tanpa perlu membeli hosting baru.

Istilah addon domain ini sering kali disamakan dengan subdomain, padahal keduanya berbeda. 

Subdomain masih akan memiliki nama domain utama, misalnya course.niagahoster.co.id. Sedangkan, addon domain bisa menjadi domain independen yang berbeda dari domain utama.

Parked Domain

Parked domain adalah fitur yang digunakan untuk mengarahkan satu atau beberapa domain tanpa konten ke satu domain utama. 

Cara kerja parked domain sangat sederhana. Katakanlah Anda memiliki domain bisnisku.com, lalu Anda ingin membuat juga domain bisnisku.net

Nah, setiap pengunjung bisnisku.net akan melihat tampilan dan isi konten yang sama persis dengan domain bisnisku.com. Jika terdapat link yang ada di bisnisku.net, pun akan mengarah ke bisnisku.com.

Dengan begitu, parked domain sangat berguna untuk Anda, jika:

  • Domain baru belum selesai dibuat, jadi membutuhkan domain lain sebagai tujuan sementara.
  • Memiliki lebih dari satu domain yang mengarah ke satu website utama.
  • Mengantisipasi adanya pengunjung yang salah ketik nama domain utama Anda.
  • Meningkatkan traffic ke domain utama Anda.

 

Cara Memilih Nama Domain untuk Situs Web



Di antara kamu pasti menginginkan nama domain yang mudah diingat dan tidak ribet sehingga nantinya mudah ditemukan oleh banyak orang.

Akan tetapi perlu diperhatikan saat ini terdapat banyak sekali domain yang terdaftar sehingga kamu harus menghasilkan ide domain yang unik dan berbeda.

Berikut ada beberapa tips dari WP Beginners untuk memilih nama domain:

  • gunakan domain .com agar mudah diingat
  • pastikan nama domain unik dan pendek
  • jangan gunakan angka atau tanda hubung
  • usahakan namanya mudah diucapkan serta dieja

Itu dia pengertian dari domain serta dan lain-lainnya. Pada dasarnya domain adalah sebuah alamat website yang menuntun kamu ke sebuah web.

 

 

Tunggu Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama https://www.depokwebsite.com/

KONSULTASI GRATIS 

(Admin)

0882-9037-8482 Cs1
0857-7612-5559 Cs2
0858-9165-8512 Cs3

Alamat Kantor:

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa kelebihan, kekurangan serta fitur iOS? | www.depokwebsite.com

Panduan dan Contoh Sales Script yang Menyenangkan Calon Pelanggan | www.depokwebsite.com

APA ITU API? PENGERTIAN, JENIS, CARA KERJA, MANFAAT & CONTOH | www.depokwebsite.com