Mengenal Model Bisnis C2C, Bisnis yang Untungkan Sesama Customer | www.depokwebsite.com
Mengenal Model Bisnis C2C, Bisnis yang Untungkan Sesama Customer
Daftar Isi
1. Mengenal Model Bisnis C2C, Bisnis yang
Untungkan Sesama Customer
5. Kelebihan dan Kekurangan C2C
6. Faktor-Faktor yang
Memengaruhi C2C
7. Perkembangan Model Bisnis C2C
Kedatangan internet membuat segalanya berkembang
dari segala aspek, termasuk dari segi model bisnis. Salah satu model bisnis
yang muncul dengan adanya internet adalah C2C atau customer
to customer.
Saat ini, sepertinya sudah banyak pelaku bisnis
yang menerapkan model bisnis seperti ini, hanya saja tidak menyadari akan hal
tersebut.
Nah, agar memahami lebih dalam, mari kita bahas
bersama-sama mengenai pengertian dari C2C serta mengapa penting untuk
diterapkan dalam dunia bisnis.
Tanpa basa-basi lagi, berikut Glints telah
merangkumnya untukmu.
Apa Itu C2C?
Secara gamblang, menurut depokwebsite , C2C adalah model bisnis
di mana customer atau pelanggan dapat saling menjual dagangannya kepada satu sama
lain.
Contoh sederhana dari model bisnis ini adalah marketplace atau e-commerce seperti
Bukalapak, Tokopedia, BliBli, Shopee, dan marketplace lainnya.
Seperti yang kita tahu, di dalam e-commerce yang
disebutkan di atas pelanggan dapat menjual barangnya kepada pelanggan lain
melalui perantara dari e-commerce yang dimaksud.
Secara tidak langsung, e-commerce atau marketplace menjadi
pihak ketiga untuk memberikan fasilitas transaksi antara penjual dan pembeli.
Misalnya, kamu sebagai pelanggan dapat mendaftarkan
diri untuk menjadi penjual di salah satu e-commerce, lalu
memperjualbelikan daganganmu kepada pelanggan lainnya.
Model bisnis ini bisa dibilang sangat nyaman karena
antara penjual dan pembeli tidak harus bertemu satu sama lain untuk melakukan
transaksi.
Di luar negeri, C2C diterapkan oleh
beberapa marketplace ternama seperti Amazon, eBay, Craigslist,
dan lain-lain.
Ciri-Ciri C2C
C2C sebagai salah satu model transaksi tentunya melibatkan
konsumen sebagai pelaku utama.
Nah, tentunya, ada
ciri-ciri lainnya yang bisa ditemukan. Adapun beberapa ciri C2C adalah sebagai
berikut.
1. Terjadi Interaksi Antara
Beberapa Konsumen
Ciri yang paling utama dari
C2C
adalah adanya interaksi antara beberapa konsumen. Perlu dicatat bahwa orang
yang melakukan sistem transaksi ini adalah konsumen, sehingga dia tidak
memproduksi barang atau menyediakan produk dalam jumlah yang sangat banyak.
Interaksi yang terjadi
dapat berupa transaksi jual beli biasa ataupun lelang. Lalu, komunikasi antar
konsumen juga terjadi secara intens.
2. Produk Diiklankan atau
Dipromosikan
Dalam model C2C, tentu ada
produk yang ditawarkan. Bentuk C2C memudahkan individu untuk menjual atau mencari barang
yang akan dibeli.
Contoh promosi C2C adalah
iklan baris dalam website. Promosi C2C lainnya dapat dilakukan
dengan menyertakan gambar, seperti produk yang diiklankan dalam platform
marketplace.
3. Adanya Media Terjadinya
Interaksi
Media sangat diperlukan
untuk terjadinya transaksi customer to customer. Contoh
perusahaan C2C adalah marketplace seperti Amazon dan Bukalapak; media sosial seperti
Facebook; dan situs lelang seperti eBay atau IBID oleh Astra.
Cara Kerja C2C
Adanya ciri-ciri di atas
memudahkan Anda untuk memahami apa itu C2C. Sekarang, Anda perlu mengetahui
cara kerja C2C sebagai berikut.
C2C adalah sistem yang
merepresentasikan pasar dengan terjadinya interaksi dari konsumen ke konsumen
lainnya menggunakan platform e-commerce atau bisnis pihak
ketiga.
Sampai di sini dapat
diketahui, C2C adalah jenis model bisnis melalui penyatuan dari
teknologi e-commerce dan prinsip ekonomi berbagi (sharing
economy).
Sistem transaksi dari
konsumen kepada konsumen lainnya berkembang dari cara tradisional. Misalnya,
jika dahulu ada perseorangan yang menawarkan barang melalui iklan baris dalam
koran, sekarang iklan tersebut ditampilkan melalui media sosial.
Nantinya, ada orang ingin
membeli produk dalam iklan tersebut melalui platform yang tersedia. Konsumen
dapat mengontak konsumen lainnya tersebut dan berkomunikasi terkait produk atau
langsung melakukan transaksi.
Kelebihan dan Kekurangan C2C
Bagi customer, C2C adalah model bisnis yang sangat mendukung mereka dalam mendapatkan
penghasilan.
Terlepas dari itu, ada beberapa kelebihan dan kekurangan
dari model bisnis ini:
1. Kelebihan
Menurut depokwebsite, salah satu
keuntungan yang didapatkan customer dari C2C adalah tidak
perlu membuka toko fisik.
Mereka hanya perlu membuka toko online,
lalu tinggal menunggu pembeli menghampiri dagangannya.
Dengan keadaan seperti ini, customer tidak
perlu mengeluarkan modal banyak untuk membangun sebuah toko dengan berbagai
perlengkapan di dalamnya.
customer juga dapat menekan
biaya mereka untuk modal dan mendapatkan margin yang lebih tinggi.
Hal ini tentu bisa menjadi keuntungan yang besar
bagi customer dalam menjual barang dagangannya kepada customer lain.
2. Kekurangan
Meskipun keuntungan yang didapatkan sangat
menggiurkan, model bisnis ini juga terdapat kekurangannya.
Dikarenakan produk dijual melalui online,
terkadang metode pembayaran menjadi suatu masalah yang besar.
Kendati demikian, saat ini ada beberapa e-commerce yang
menyajikan metode pembayaran dengan lengkap sehingga memudahkan customer untuk
melakukan transaksi.
Selain itu, kualitas produk juga terkadang masih
diragukan karena dijual melalui online. Oleh karena itu, kamu harus
berhati-hati dan teliti saat berbelanja secara online.
Terlepas dari semua itu, masih ada beberapa oknum
yang memanfaatkan model bisnis ini untuk melakukan penipuan kepada pelanggan
yang lainnya.
Sebagai contoh, penjual sudah memasang foto produk,
lalu ada pembeli yang sudah transfer uang, tetapi barangnya tidak kunjung
dikirim kepada pembeli.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi C2C
Jika dirunut dari penjelasan di atas, bisa dibilang
model bisnis C2C adalah model bisnis yang menggunakan internet sebagai
perangkatnya.
Bagi pemilik model bisnis C2C, kira-kira apa saja
faktor yang membuat model bisnis ini menjadi berhasil?
1. Kepercayaan
Dikarenakan bisnisnya berawal dari customer
to customer, bagi orang yang ingin membeli tentu
harus diyakinkan bahwa mereka membeli kepada penjual yang tepat, bukan penipu.
Tingkat kepercayaan seperti ini harus dibangun oleh
pemilik marketplace yang menerapkan model bisnis C2C.
Menurut Indeed, salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan kepercayaan pembeli
kepada penjual adalah dengan menyertakan ulasan pelanggan di setiap produk yang
dipasang.
Selain itu, penting juga untuk mengatakan kepada
pembeli bahwa uang dijamin akan kembali jika terjadi kesalahan transaksi produk.
Misalnya, produk yang dibeli tiba-tiba habis dan
uang harus dikembalikan atau dalam kasus lain mengganti produk jika ada
kecacatan dalam produk tersebut.
2. Metode pembayaran
Faktor lain yang memengaruhi keberhasilan C2C adalah mengenai
metode pembayaran.
Pembeli tentu ingin tahu kepada siapa mereka
melakukan pembayaran.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemilik bisnis C2C harus menyediakan
metode pembayaran yang memiliki kredibilitas tinggi dengan menjaga keamanan
data kartu kredit dari setiap pembeli.
3. Marketing
Sebagai model bisnis yang lebih mengarah ke online daripada offline,
C2C harus pintar dalam melakukan pemasaran melalui pemasangan iklan.
Kamu bisa menggunakan layanan penyedia iklan
seperti Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, dan lain-lainnya untuk membuat
iklan yang mengarahkan konsumen kepada toko online.
Hal ini dilakukan agar semakin banyak pengunjung
yang menyambangi marketplace.
4. Media sosial
Selain memanfaatkan iklan, media sosial juga
menjadi faktor yang penting bagi kesuksesan bisnis C2C.
Lewat media sosial, kamu dapat membangun interaksi
dengan sesama konsumen serta berbagi informasi mengenai produk terbaru dan
terkini.
Selain itu, kamu juga bisa membagikan promo-promo
pada hari tertentu lewat media sosial untuk menggaet lebih banyak pengunjung
ke marketplace.
Perkembangan Model Bisnis C2C
Seiring dengan perkembangan zaman, pasar bisnis C2C semakin berkembang
dari waktu ke waktu seiring dengan adanya internet.
Menurut Depok website, model bisnis C2C akan berkembang dan tumbuh di masa depan karena terbilang sangat
sederhana dalam praktiknya.
Pembeli tinggal membuka marketplace melalui handphone untuk
bertransaksi tanpa harus keluar dari rumah.
Salah satu marketplace terbesar di
Indonesia yang menerapkan model bisnis C2C adalah
Tokopedia.
Tokopedia membuat seseorang dapat membuka usaha
kecil atau bahkan UMKM sekalipun melalui platform tersebut
secara gratis.
Dari tahun 2018-2019, Tokopedia menjadi situs
web e-commerce teratas di Indonesia dengan 140,4 juta
pengunjung website.
Melihat keadaan sekarang yang sudah serba digital,
bisa dipastikan model bisnis C2C memiliki masa depan yang cemerlang ke depan.
Demikian penjelasan singkat mengenai model bisnis
C2C beserta serba-serbi di dalamnya.
Secara garis besar, C2C atau customer
to customer adalah model bisnis yang sangat menguntungkan, baik bagi customer maupun
pelaku bisnis C2C.
Bagaimana? Sudah semakin paham mengenai model
bisnis yang satu ini?
Selain informasi mengenai C2C, kamu masih bisa
mendapatkan informasi seru lainnya seputar bisnis, marketing hingga
dunia kerja dari Glints secara gratis.
Caranya, kamu tinggal mendaftarkan diri ke newsletter blog
dari Glints. Nanti, informasinya akan langsung dikirim ke inbox email-mu.
Tunggu
Apalagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi anda bersama https://www.depokwebsite.com/
KONSULTASI
GRATIS
0857-7612-5559
CS 1
0858-9165-8512
CS 2
0882-9037-8482
CS 3
Alamat
Kantor :
CQCH+VMQ,
Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat
16111
.png)

Komentar
Posting Komentar